sewa sofa penyewaan sofa Rental sofa sewa sofa alat pemadam kebakaran

Gorden minimalis rumah

Gorden minimalis rumah
gorden rumah

Senin, 26 Maret 2012

FLU BURUNG &FLU BABI




Sub Tipe dari Avian Influenza

December 28, 2010 – 10:00 am
Ketika wabah flu burung merebak, kepanikan massal terjadi. Tingkat pengetahuan massa yang rendah terhadap jenis flu ini membuat banyak orang bereaksi ekstrim. Tanpa pikir panjang, ratusan ribu unggas dimusnahkan, tanpa peduli benar atau tidaknya langkah itu. Ada baiknya kita mengenal beragam sub tipe dari flu burung ini. Ada banyak sub tipe dari flu ini namun hanya beberapa yang bersifat sangat patogenic terhadap manusia. Ada banyak sub tipe dari virus flu ini. Tipe H1N1. Sub tipe ini lebih banyak ditemukan di babi sebagai vektor utamanya. Di kemudian hari, virus tipe ini lebih dikenal sebagai penyebab flu babi. Berbeda dengan penyebab flu unggas, sub tipe ini justru lebih efektif ditularkan lewat manusia. Dalam setiap bersin pasien flu babi, setidaknya terkandung 100.000 virus H1N1. Untungnya, daya bunuh H1N1 hanya seperduabelas dari flu burung. Flu babi hanya memiliki kemungkinan fatal sebesar 6 persen, jauh di bawah angka 80 persen mili flu unggas. H1N2 adalah sub tipe ...(READ MORE)

Cara-Cara Penularan Flu Burung

December 21, 2010 – 10:00 am
Flu burung terdengar sangat mengerikan, mengingat banyak korban jiwa yang sudah jatuh karenanya. Mengetahui tentang mekanisme penularan sebuah penyakit akan membuat kita jauh lebih waspada akan penyakit tersebut. Dengan mengetahui secara detail tentang penularan penyakit flu burung, kita akan bisa mengetahui cara-cara untuk menghindarinya dengan tepat, tanpa membuat aksi yang berlebihan. Berikut ini cara-cara penularan flu yang disebabkan oleh virus H5N1 ini. Secara garis besar, kita pasti mengetahui bahwa kontak langsung dengan sumber penyakit akan membuat kita terjangkit. Hal yang sama juga berlaku pada penyakit flu burung. Berdasarkan pendapat para ahli, disimpulkan bahwa vektor utama penyakit ini adalah unggas. Bersentuhan langsung dengan unggas yang sakit, atau produk dari unggas sakit tersebut akan membuat Anda tertular. Pencegahan yang dilakukan hanya bisa dilakukan dengan membakar bangkai hewan tersebut. Akan tetapi, metode pembakaran yang digunakan harus tepat guna mencegah asap dan material lain tersebar ke tempat lain. Material-material tersebut masih memiliki potensi menularkan ...(READ MORE)

Perbedaan dan persamaan Flu burung dan Flu Babi

December 14, 2010 – 9:49 am
Merebaknya berbagai wabah flu di segala penjuru dunia mau tidak mau membawa keresahan khusus pada masyarakat. Belum hilang trauma atas flu burung yang menewaskan banyak orang di tanah air, tiba-tiba masyarakat harus dihadapkan pada varian flu yang lain, swine influenza. Yang menjadi pernyataan adalah, apa perbedaan dan kesamaan dari flu burung dan flu babi ini? Berikut beberapa fakta tentang kedua macam flu tersebut sehingga kita bisa lebih mudah memahaminya. Perbedaan kedua flu tersebut adalah sebagai berikut. Kedua virus tersebut disebabkan oleh jenis virus yang berbeda. Flu burung disebabkan oleh virus H5N1 sedangkan flu babi disebabkan oleh virus H1N1. Penyebab penularan kedua jenis flu ini berbeda. Flu jenis pertama menggunakan burung sebagai meda penularan, sementara flu jenis kedua ditularkan melalui babi. Pemusnahan hewan ternak yang terjangkit virus tersebut masih dipandang sebagai cara paling efektif untuk memusnahkan virus-virus tersebut. Pemusnahan yang dilakukan harus dengan cara dibakar. Penguburan bangkai diasumsikan sebagai jalan terefektif untuk mencegah ...(READ MORE)

Program Pemerintah tentang Flu Burung

June 5, 2008 – 3:51 am
Program Pemerintah tentang Flu Burung Program pengendalian Flu Burung di Indonesia didukung oleh bantuan USAID yang memegang peranan penting secara keseluruhan. Bantuan dana sebesar 42,88 juta US Dollar telah dicairkan untuk mencegah dan mengendalikan flu burung di Indonesia sejak tahun 2005. Adapun program yang dijalankan adalah : Persiapan dan Pengendalian Flu Burung Membentuk program pengendalian berbasis masyarakat yang diberi nama Community-Based Avian Influenza Control (CBAIC), yang memprakarsai dan mengkoordinasi berbagai kegiatan di sektor dan tingkatan pemerintahan. Contoh kegiatannya adalah melatih para coordinator Flu Burung di desa-desa untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengenali gejala awal flu burung. Mengawasi dan Menangani Flu Burung Membangun dan Melaksanakan kegiatan pengawasan unggas secara aktif, dengan melatih petugas kesehatan hewan dan melengkapinya dengan keterampilan pengawasan dan pengendalian penyakit, serta melengkapinya dengan peralatan yang sesuai untuk dapat melakukan aktivitas lapangan. Selain itu juga bekerjasama dengan LSM lokal untuk menyebarkan informasi pencengahan, pengawasan dan pelaporan penanggulangan Flu Burung ke desa-desa, dan melatih sukarelawan desa ...(READ MORE)

Pengobatan Flu Burung

June 5, 2008 – 3:46 am
Pengobatan Penanganan flu burung dapat dilakukan dengan pengobatan atau pemberian obat flu seperti Tamiflu atau jenis lainnya, tapi harus tetap dalam pengawasan dokter atau pihak rumah sakit yang ditunjuk oleh Dinas Kesehatan RI. Jenis obat penanggulangan infeksi flu burung ada 2, pertama adalah obat seperti amantadine dan rimantadine yaitu ion channel (M2) blocker, yang menghalagi aktivitas ion channel dari virus flu jenis A dan bukan jenis B sehingga aliran ion hydrogen dapat diblok dan virus tidak dapat berkembang biak. Sayang sekali bahwa jenis obat yang pertama ini dapat memicu tingkat resistensi virus terhadap zat obat, sehingga di hari ke 5 hingga ke 7 setelah konsumsi obat, 16-35% dari virus akan resisten karena adanya mutasi pada protein M2 pada virus. Oleh karena itu, obat jenis ini tidak dijual bebas di sembarang apotik, meskipun dengan pemberian resep dokter, karena dikhawatirkan kesalahan pemberian obat dapat menimbulkan munculnya jenis virus baru yang lebih ganas dan kebal ...(READ MORE)

Gejala pada Manusia

June 5, 2008 – 3:41 am
Gejala pada Manusia Virus Flu Burung yang pada awalnya diketahui hanya bisa menular antar sesama unggas, menciptakan mutasi baru yang dapat juga menyerang manusia. Mutasi virus ini dapat menginfeksi manusia yang berkontak langsung dengan sekresi unggas yang terinfeksi. Manusia yang memiliki resiko tinggi tertular adalah anak-anak, karena memiliki daya tahan tubuh yang lebih lemah, pekerja peternakan unggas, penjual dan penjamah unggas, serta pemilik unggas peliharaan rumahan. Masa inkubasi virus adalah 1-7 hari dimana setelah itu muncul gejala-gejala seseorang terkena flu burung adalah dengan menunjukkan ciri-ciri berikut : Menderita ISPA Timbulnya demam tinggi (> 38 derajat Celcius) Sakit tenggorokan yang tiba-tiba Batuk, mengeluarkan ingus, nyeri otot Sakit kepala Lemas mendadak Timbulnya radang paru-paru (pneumonia) yang bila tidak mendapatkan penanganan tepat dapat menyebabkan kematian Mengingat gejala Flu burung mirip dengan flu biasa, maka tidak ada yang bisa membedakan flu burung dan flu biasa. Jika ada penderita yang batuk, pilek dan demam yang tidak kunjung turun, maka disarankan untuk segera mengunjungi ...(READ MORE)

Penanganan Flu Burung pada Ternak

June 5, 2008 – 3:38 am
Penanganan Flu Burung pada Ternak Jika anda mendapati bahwa unggas ternak anda terjangkit flu burung, maka ada serangkaian tindakan yang merupakan satu kesatuan yang harus dilakukan terutama setelah anda melapor pada Dinas Kesehatan. Tindakan yang berjumlah 9 langkah itu adalah : Meningkatkan keamanan biosekuriti Melakukan vaksinasi terhadap unggas Melakukan depopulasi atau pemusnahan terbatas di daerah yang tertular Mengendalikan lalu lintas keluar masuk unggas dan menghalangi masuknya unggas liar Melakukan pengamatan dan penelurusan kembali bagaimana unggas bisa terkena flu burung Mengisi kandang kembali Memusnahkan keseluruhan unggas di daerah yang baru tertular Meningkatkan kesadaran masyarakat atas bahayanya virus flu burung Melakukan monitor dan evaluasi Untuk melindungi ternak unggas anda supaya tidak terjangkit wabah flu burung, anda harus : Menjaga ternak supaya dalam kondisi baik, dengan menyediakan akses air bersih dan makanan yang memadai, kandang yang memadai, dan memberi ternak produk bebas cacing yang sudah diberi vaksin Menjaga ternak supaya tetap berada dalam lingkungan yang terlindung Memeriksa barang-barang yang masuk ke dalam peternakan Ketika flu burung sudah ...(READ MORE)

Gejala Unggas Terinfeksi Flu Burung

June 5, 2008 – 3:33 am
Ciri-ciri Flu Burung pada Unggas Penularan flu burung yang dibawa oleh unggas liar kepada unggas ternak menjadi momok tersendiri oleh para peternak. Belum juga hilang bayangan ketakutan akan tertularnya diri sendiri dan keluarga oleh keganasan virus flu burung, peternak juga dibayangi kerugian akan matinya unggas-unggas peliharaan mereka. Sebelum flu burung menggemparkan dunia sejak ditemukan pada tahun 1997 di Hong Kong, telah banyak penyakit muncul pada unggas yang di Indonesia sempat dikenal dengan penyakit New Castle dan Tetelo. Namun karena tidak menular kepada manusia, kedua penyakit tersebut tidak menjadi pandemik yang ditakutkan. Penyakit flu burung ditularkan baik ke sesama unggas ataupun spesies lainnya dan manusia melalui kotoran burung. Satu tetesan sekresi dari burung yang terinfeksi mengandung virus yang dapat membunuh 1 juta burung. Virus ini kemudian menempel pada berbagai media seperti sarana transprotasi ternak, peralatan kandang yang tercemar, pakan dan minuman unggas yang tercemar, pekerja di peternakan dan burung-burung liar. Untuk mengenali unggas yang ...
(READ MORE)

Dampak Flu Burung

June 5, 2008 – 3:29 am
Dampak Flu Burung Munculnya penyakit Flu burung menimbulkan dampak yang luar biasa terutama di bidang perekonomian di suatu Negara. Kerugian di Industri peternakan menyebabkan hilangnya keuntungan milyaran rupiah yang dialami baik peternak ataupun Negara, terutama bagi Negara berkembang yang bergantung pada industri tersebut sebagai salah satu sumber pendapatannya. Bayangkan saja dengan merebaknya virus flu burung, banyak masyarakat yang membatalkan mengkonsumsi daging ayam dan harga daging unggas menjadi turun. Dan jika penyakit semakin menyebar, maka pengendaliannya di suatu Negara makin sulit untuk dilakukan, dan pemerintah sudah pasti harus mengambil langkah yang agresif untuk mengendalikan penyakit dan menghindarkan untuk timbulnya banyak korban. Selain itu penyakit ini telah menghabiskan dana milyaran dollar untuk penelitian dan persiapan untuk penanganan pandemic, lebih dari 10 milyar dollar dikeluarkan untuk memusahkan unggas untuk menghindarkan mewabahnya H5N1. Dibandingkan dengan AIDS yang membunuh 50 juta jiwa dalam jangka waktu 25 tahun, pandemic flu dapat membunuh 50 juta jiwa dalam waktu 25 minggu saja. Oleh ...(READ MORE)

Virus H5N1

June 5, 2008 – 2:53 am
Virus H5N1 Virus jenis H5N1 dikenal sebagai virus flu burung yang paling membahayakan yang telah menginfeksi baik manusia ataupun hewan. Virus yang juga dikenal dengan A(H5N1) ini merupakan virus epizootic (penyebab epidemik di mahluk non manusia) dan juga panzootic (yang dapat menginfeksi binatang dari berbagai spesies dari area yang sangat luas. Virus HPAI A (H5N1) pertama kali diketahui membunuh sekawanan ayam di Skotlandia pada tahun 1959, namun virus yang muncul pada saat itu sangat berbeda dengan virus H5N1 pada saat ini. Jenis dominan dari virus H5N1 yang muncul pada tahun 2004 berevolusi dari virus yang muncul pada tahun 2002 yang menciptakan gen tipe Z. Virus H5N1 dibagi menjadi 2 jenis turunan, turunan yang pertama adalah virus yang menginfeksi manusia dan burung yang ada di Vietnam, Thailand, Kamboja dan burung yang ada di Laos dan Malaysia. Jenis turunan pertama ini tidak menyebar ke daerah lain. Sedangkan yang turunan jenis 2 dikenali dari burung ...(READ MORE)

sumber http://fluburung.org/

0 komentar:

Posting Komentar