KLASIFIKASI
Phylum/Pembagian Chordata
Kelas Aves
Ordo Passeriformes
Famili Muscipidae
Spesies C. malabaricus
Nama zoologi Copsychus malabaricus
Ciri-ciri fisik : Murai Batu (White Rumped Shama) merupakan salah satu burung berkicau yang cukup terkenal karena kemerduan suaranya. Ukuran tubuhnya sedang, kira-kira 27 cm dan berat sekitar 32 gram. Paruh berwarna hitam tipis dan ukuran kepalanya rata-rata bulat (walau ada beberapa yang berbentuk agak ceper & sedikit lebih tebal). Panjang ekor 15 – 35 cm (tergantung spesiesnya). Terdiri dari 4 helai ekor primer berwarna hitam dan 8 helai ekor sekunder berwarna putih (ada spesies tertentu berwarna hitam semua). Total jumlah ekor ada 12 helai. Individu jantan berwarna hitam pekat berkilau indigo dengan warna dada pada umunya berwarna oranye (ada beberapa berwarna merah marun) sedang individu betina warnanya sedikit lebih pucat dari warna bulu jantan. Bagian pantat dibawah ekor berwarna putih. Ukuran tubuh individu betina sedikit lebih kecil dari individu jantan.
Habitat: Murai Batu biasanya hidup dihutan belantara yang lebat dan dataran rendah sampai 1500 m berpohon rapat.
Makanan di alam: invertebrata kecil dan serangga. Pada umumnya mereka makan serangga seperti belalang, jangkrik, ulet, cacing, ikan-ikan kecil, dan buah jenis tertentu.
Reproduksi: Inkubasi selama 12 – 15 hari. Individu jantan pada umumnya lebih agresif. Setiap hari bertelur sebanyak 1 butir. Jumlah telur dapat mencapai 6 butir. Warna telur putih dengan bintik coklat kemerahan. Pada saat menetas, anak burung (piyik) belum dapat membuka mata. Baru kira-kira setelah 6 hari mata sudah dapat terbuka. Bulu-bulu mereka berkembang dalam waktu 11 hari.
Status konservasi: Masih kurang diperhatikan walaupun populasinya diperkirakan sudah berkurang. Seiring dengan kurangnya hutan belantara yang menyangga habitat mereka.
Usia: Murai batu dapat mencapai usia 10-15 tahun.
Wilayah penyebaran: Philipina, Indonesia, Malaysia, Kamboja, Thailand, Vietnam, Myanmar, Cina dan India.
0 komentar:
Posting Komentar